Amalan, Faedah dan Hikmah Jum’at Terakhir Bulan Rajab

Ilustrasi Bulan Rojab
Ilustrasi Bulan Rojab

Cyber Pesantren | Bulan Rajab termasuk salah satu bulan yang mulia dalam kalender Hijriyah, yang juga disebut sebagai bulan yang dihormati oleh Allah.

Di dalam Islam, Rajab adalah bulan yang sangat istimewa karena termasuk dalam empat bulan haram (terhormat), yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36.

Bacaan Lainnya

Amalan Jumat terakhir di bulan Rajab membaca Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh dibaca sebanyak 35 kali ketika khatib duduk di antara khutbah pertama dan kedua seperti yang ditulis Ustadz Mubasysyarum Bih berjudul Amalan pada Jumat Terakhir Bulan Rajab.

Ada amalan yang diajarkan oleh para ulama jumuah telakhir di bulan Rajab. Di antaranya adalah amalan di Jumat terakhir bulan Rajab. Banyak habaib dan kiai mengijazahkan amalan ini.

Penulis juga mendapat ijazahnya langsung dari Sulthanul Ulama dari Yaman, al-Mukarram al-Syekh al-Habib Salim bin Abdullah al-Syathiri saat beliau berkunjung ke pesantren tempat penulis menimba ilmu. Berikut ini amalannya:

 

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasulullah

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Fadilah membaca Amalan Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh ini dibaca sebanyak 35 kali. Di antara keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun uang di tangan kita tidak habis untuk memenuhi segala kebutuhan. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil.

Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut:

 

 فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ خَمْس وثلاثيْن مرّة فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ  “

“Faidah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445).

 

Hikmah

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriyah, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan.

Dalam bulan ini, terdapat banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam, salah satunya adalah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Salah satu momen yang juga tidak boleh dilewatkan adalah Jum’at terakhir di bulan Rajab, yang memiliki keutamaan tersendiri.

Jum’at adalah hari yang penuh berkah bagi umat Islam. Dalam setiap pekannya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada hari ini.

Khususnya di Jum’at terakhir bulan Rajab, ada kesempatan untuk meningkatkan ibadah dengan lebih fokus, seperti memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, serta berdoa agar Allah SWT memberikan rahmat dan keberkahan dalam kehidupan kita.

Jum’at terakhir di bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Ini adalah kesempatan bagi umat Islam untuk berdoa, bertaubat, dan memperbaiki diri, terutama setelah melakukan refleksi diri sepanjang bulan Rajab yang penuh berkah ini.

Dalam doa, kita bisa memohon ampunan, hidayah, serta petunjuk agar diberikan kekuatan untuk menghadapi bulan-bulan selanjutnya dengan iman dan ketakwaan yang lebih baik.

Peristiwa Isra’ Mi’raj yang terjadi pada bulan Rajab adalah momen penting dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Perjalanan ini mengajarkan umat Islam tentang kedekatan antara Allah SWT dan hamba-Nya, serta kewajiban untuk menegakkan shalat sebagai ibadah utama.

Di Jum’at terakhir bulan Rajab, kita bisa mengenang kembali hikmah dari peristiwa tersebut, memperdalam makna shalat, dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Mengisi hari Jum’at terakhir bulan Rajab dengan dzikir, mengingat kebesaran Allah, akan mendatangkan ketenangan hati. Selain itu, memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan juga merupakan amal yang sangat dianjurkan, terutama di bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.

Sedekah akan menjadi jalan bagi umat Islam untuk mendapatkan berkah yang berlipat, baik di dunia maupun di akhirat.

Jum’at terakhir di bulan Rajab juga menjadi persiapan awal bagi umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang akan datang.

Dengan memperbanyak amal ibadah, doa, dan berusaha memperbaiki diri, kita dapat memulai bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh harapan. Bulan Rajab adalah momentum untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual menyambut kedatangan Ramadhan yang penuh berkah.

Jum’at terakhir di bulan Rajab merupakan waktu yang penuh berkah dan hikmah. Memanfaatkannya dengan meningkatkan ibadah, berdoa, bertaubat, serta memperbanyak dzikir dan sedekah dapat mendatangkan banyak manfaat, baik bagi diri kita maupun bagi orang lain.

Semoga setiap amal ibadah yang kita lakukan pada hari yang mulia ini diterima oleh Allah SWT dan menjadi jalan bagi kita untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (*)

 

 

 

 

 

|

 

Sebagian artikel ini diambil dari NU JATENG ONLINE

Loading

Pos terkait

Logo Perusahaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar