Cyber Pesantren | Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan melaksanakan kegiatan penarikan peserta Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) angkatan ke-V tahun akademik 2024/2025.
Acara ini dilangsungkan pada 22 Januari 2025 di Aula Kantor Kecamatan Pino.
Penarikan peserta Kukerta dipimpin langsung oleh Ketua STIT Makrifatul Ilmi, Dr. KH. Abdullah Munir, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya Kukerta sebagai salah satu program unggulan untuk mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Yakni, melalui program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas desa serta pendidikan ditengah masyarakat.
“Mahasiswa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dalam pengembangan desa. Kami berharap setelah Kukerta ini, mahasiswa dapat segera menyelesaikan laporan penelitian pengabdian masyarakat mereka,” ujar Dr. KH. Abdullah Munir.
Penarikan peserta Kukerta dihadiri oleh Camat Pino, yang diwakili oleh Asril, S.Sos., Kasi Pelayanan Umum, serta Kepala Desa Sebilo dan Kota Bumi.
Dalam sambutannya, Camat Pino menekankan bahwa Kukerta merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk berbaur dan menjadi bagian dari masyarakat.
“Kami berharap STIT Makrifatul Ilmi dapat terus berperan dalam pembangunan mental spiritual dan pendidikan di masyarakat,” kata Asril.
Sementara itu perwakilan peserta, Age Mardiansyah, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan Kukerta ini sehingga dapat berjalan sesuai harapan.
“Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi kami, dan kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ungkap Age, mewakili peserta.
Selain itu, Ketua STIT Makrifatul Ilmi dalam memotivasi peserta Kukerta mengatakan, bahwa dosen STIT Makrifatul Ilmi, Yeni Wulandari, M.Pd., telah mendapatkan beasiswa pendidikan di Harvard University, Massachusetts Hall, Cambridge, MA 02138, Amerika Serikat.
“Tentu perjalanan akademik Ibu Yeni Wulandari menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk terus memupuk kemampuan. Saat ini beliau mendapatkan beasiswa pendidikan di Harvard University dan sedang meyelesaikan studinya,” ungkap Ketua STIT-MI.
Lebih lanjut Abah (sapaan akrab KH. Abdullah Munir oleh para mahasiswa) juga menceritakan, berdirinya STIT Makrifatul Ilmi yang kini beliau pimpin, tidak lepas dari cita-cita dan keinginan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan memiliki kedalaman ilmu, khususnya dibidang ilmu pendidikan dan keagamaan, melalui jenjang pendidikan tinggi.
Setidaknya hal itu telah beliau mulai sejak tahun 1995, saat menjadi ketua sekolah tinggi sebelumnya. (Baca: Sebelum Ketuai STIT Makrifatul Ilmi, Dr. H. Abdullah Munir, M.Pd. Pernah Pimpin Kampus Lain)
Menurut Abah, berdirinya Kampus STIT Makrifatul Ilmi merupakan salah satu wujud komitmennya untuk membangun daerah.
Bahkan beliau juga berkeinginan mewujudkan adanya lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di wilayah kecamatan maupun desa-desa yang ada di Bengkulu Selatan.
“Kami para pendiri Yayasan Makrifatul Ilmi, bercita-cita mengembangkan dan membangun lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di seluruh pelosok wilayah Bengkulu Selatan. Hal ini bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan dan tantang sosial keagamaan yang sering kita temukan di masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Abah, dibawah Yayasan Makrifatul Ilmi, kita telah memiliki beberapa madrasah yang berada di beberapa wilayah kecamatan di Bengkulu Selatan.
“Harapan besar, agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan selama di lapangan untuk kemajuan masyarakat sekitar,” tutupnya mengakhiri sambutan. (*)
Lihat Foto Kegiatan ini:
1 Komentar