Ditulis Oleh: Agus Prasetyo Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Malang, Tenaga Pendidik di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan*
Pondok pesantren yang secara kelembagaan merupakan lembaga pendidikan tertua yang ada diindonesia, dengan kekhasannya banyak para ahli tertarik untuk mengkaji pondok pesantren dari seluruh sisinya. Bukan hanya dari santri dan kyainya, namun juga kekhasan tradisi yg tetap terjaga sampai sekarang sudah banyak hasil pemikiran yang dihasilkan dari kajian-kajian tersebut. Seperti halnya Djamaksyari dhofir dengan teorinya telah memberikan kontribusi tentang elemen-elemen pondok pesantren yang harus ada agar suatu lembaga dapat di sebut sebuah Pondok Pesantren.
Ada lima elemen pondok pesantren yang sampai saat ini masih relevan keberadaannya sebagai penunjang untuk kesuksesan pendidikan agama dan keberadaannya menjadikan pondok pesantren tetap eksis dari masa dulu sampai masa modern aaat ini. Yaitu :
- Masjid
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama islam, maka keberadaan masjid menjadi asntral kegiatan keagamaan, mulak dari dirosah, shalat jama’ah sampai semua kegiatan yang menyangkut tentang pendidikan akan diadakan di masjid. Sehingga apabila suatu pondok pesantren tanpa masjid, maka ibarat orang yng tidak mempunyai rumah. Bahkan, seorang ulama mengatakan bahwa besar kecilnya pondok pesantren lihatlah masjidnya.
- Kyai
Sebagai lembaga yang berporos tunggal, seorang kyai menjadi bagian esensial bagi perjalanan pondok pesantren. Latar belakang pendidikan dan keilmuan seorang kyai akan mempengaruhi bentuk dan corak dari pondok pesantren itu sendiri. Seorang kyai yang ahli ilmu alat maka akan menjadikan pesantren yang beliau asuh menjadi pondok pesantren Ilmu alat, kyai yang hafidz maka akan peaantrennya akan bercorak tahfidz al-Qur’an, dan sebagainya.
Pesantren yang seluruh kegiatannya berada ditangan kyai, maka ketika kyai itu tidak ada kegiatannya pun akan berhenti, ini bentuk lama dari pendidikan peaantren, sehingga sekarang posisi kyai tidak menjadi poros tunggal proses pembelajaran, namun lebih menjadi pengawas kegiatan pembelajaran.
- Santri
Proses pembelajaran tidak akan berjalan jika tidak ada santri yang diajar. Sehingga keberadaan santri sangat penting dalam dunia pondok pesantren. Berbagai cara dalam manajemen pemasarannya setiap pondok pesantren agar semakin banyaknya santri .
- Pengajian kitab kuning
Kitab kuning adalah khas pondok pesantren sejak dulu. Kyai memberikan corak pesantren, namun tidak lepas dari apa yang menjadi pusat kajian dari segi kitab kuningnya. Sehingga ketika santri ingin mendalami ilmu tertentu maka akan datang ke pondok pesantren yang memang pengkajiannya tentang ilmu tersebut. Seperti contoh, kalau ingin mendalami ilmu alat maka datanglah ke pondok pesantren Lerboyo kediri, kalau mau mendalami ilmu hadits dan ushul fiqh maka datanglah ke pondok tambak beres jombang, kalau mau tahfidz al-Quran dan sanadnya maka datanglah ke pondok kudus, dan seterusnya.
Hal ini penting, karena ke khasan setiap yng dimiliki masing-masing pondok pesantrenmenjadi harga jual tersendiri bagi lembaga tersebut. Dalam manajemen strategi lembaga kekhasan ini akan menjadi faktor kekuatan dalam bertahan hidupnya suatu organisasi, baik yang profit maupun non prodit.
- Asrama
Kekhasan pondok pesantren lainnya adalah pembelajaran yang dilakukan selama 24 jam. Untuk itu, pondok pesantren harus menyediakan asrama bagi santri untuk menginap. Kehidupan diasrama secara sosial akan menjadi lingkungan pembelajaran santri dalam hidup bermasyarakat. Lingkungan asrama pun mendukung santri dalam pendalaman materi yang sudah dipelajariny untuk dipelajari secara mandiri.
Pandangan penulis
Semakin majunya keilmuan modern saat ini, dilema sistem pendidikan dalam pondok pesantren semakin terasa. Dalam sisi lain harus mempertahankan kekhasan kajian kitab kuningnya, namun disisi lain pondok pesantren pun dituntut untuk mengajarkan ilmu lain yang dibutuhkan santri dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman. Oleh sebab itu, menurut kami elemen-elemen pondok pesantren yang diatas harus ditambah beberapa hal, yaitu:
- Perpustakaan
Bacaan santri akan sangat berpengaruh teehadap pemahaman santri. Semakin besar dan semakin banyak buku-buku yang ada di perpustakaan maka akan memberikan dukungan kepada santri untuk mengembangkan keilmuannya, terkhusus ilmu-ilmu umum. Jika ingin dikaji secara mendalam ilmu umum ini, maka mafhum nya akan mengurangi kedalamaan ilmu agamanya. Oleh sebab itu, dengan adanya perpustakaan akan semakin membantu santri dan pondok pesantren dalam menghadapi dinamika pendidikan saat ini.
- Laboratorium
Keberadaan lab pun sama dengan keberadaannya perpustakaan. Seperti contoh lab bahasa akan menguatkan kemampuan bahasa santri, lab IT akan menguatkan pemahaman santri dalam informatika dan komunikasi.
- Penyediaan lifeskill
Santri tidak semuanya adalah mereka yang menyambi pendidikan formal. Sehingga pondok pesantren harus menyiapkan skill santri sebelum terjun ke masyarakat.
Seperti pondok pesantren Riyadhul Jannah mojokerto, semua santri disiapkan untuk mampu berwirausaha diantaranya Ternak, perikanan, perkebunan dan rumah makan.
Jika pondok pesantren mampu menyediakan lima elemen seperti yang di sampaikan prof. Djamaksyari diatas dan ditambah 3 elemen lagi, maka akan menciptakan pribadi agamis yang kuat ilmu agamanya serta mumpuni ilmu umum lainnya serta mapan lifeskill yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan pasar modernisasi sekarang.
Wallahu a’lam bishowab.[]
Ditulis Oleh: Agus Prasetyo Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Malang, Tenaga Pendidik Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan*
Leave a Reply