Cyber Pesantren | Di bulan Ramadhan, terdapat banyak amalan sunnah yang tidak ditemukan di bulan lainnya. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an, yang lebih dikenal dengan tadarus Al-Qur’an.
Dasar anjuran ini adalah hadits Nabi SAW berikut,
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus. (HR. Bukhari)
Hadits di atas menjelaskan bahwa bulan Ramadhan menjadi momen khusus bagi Rasulllah SAW karena pada bulan ini beliau akan diajari malaikat Jibril tentang Al-Qur’an. Dari hadits ini para ulama menjadikannya sebagai dalil anjuran bertadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.
Imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam Bughyatul Insan fi Wadzaifi Ramadhan (42) menjelaskan,
و دل الحديث أيضا على استحباب دراسة القرآن في رمضان والاجتماع على ذلك، وعرض القرآن على من هو أحفظ له، وفيه دليل على استحباب الإكثار من تلاوة القرآن في شهر رمضان
Artinya: Hadits ini juga menunjukkan kesunnahan bertadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadhan secara berjamaah dan menyetorkan hafalan Al-Qur’an kepada orang yang lebih hafal darinya. Hadits ini sekaligus menunjukkan kesunnahan memperbanyak membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh para sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, hingga umat Muslim secara umum.
Banyak ulama terdahulu yang memberikan teladan dalam menghidupkan Ramadhan dengan Al-Qur’an:
- Imam Syafi’i mampu mengkhatamkan Al-Qur’an 60 kali dalam satu bulan Ramadhan.
- Imam Malik bahkan meninggalkan aktivitas dagangnya demi fokus memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
- Imam Sufyan ats-Tsauri lebih mengutamakan membaca Al-Qur’an dibanding ibadah sunnah lainnya.
Masih banyak kisah ulama lainnya yang menunjukkan betapa besarnya perhatian mereka terhadap Al-Qur’an di bulan suci ini.
Semoga di Ramadhan tahun ini, kita semua diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalani puasa dengan sempurna serta mengamalkan berbagai ibadah sunnah di dalamnya. Aamiin. []
|
Artikel ini ditulis oleh: Rosnita, Kader Fatayat Nu Bengkulu Selatan
3 Komentar