Bagaimana Islam menanggapi fenomena ini? Sama seperti kasus di zaman Rasulullah Saw, semuanya kembali kepada niat dan pengendalian diri. Kalau chatting dengan pasangan membuat hati adem tanpa menimbulkan hasrat yang berlebihan, silakan. Tetapi kalau sudah mulai menggoda dengan kalimat-kalimat romantis yang membuat iman goyah, lebih baik hentikan.
Bijak dalam Mengelola Nafsu
Grebek bibir saat puasa adalah perkara yang memiliki jawaban berbeda tergantung individu yang melakukannya. Jika mampu mengendalikan diri, seperti sahabat tua dalam kisah Rasulullah Saw, maka boleh. Tetapi jika masih muda dan mudah terbakar api asmara, lebih baik dihindari. Meskipun, bisa saja yang tua bisa lebih ganas, apalagi yang muda lebih ganas lagi.
Islam mengajarkan keseimbangan. Jangan terlalu ketat hingga memberatkan, tetapi juga jangan terlalu bebas hingga lupa batasan. Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar dan haus, tetapi juga waktu untuk belajar mengendalikan diri dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk urusan romantic nggrebek bibir.
Jadi, sebelum grebek bibir saat puasa, tanya dulu ke diri sendiri, “Saya ini lebih mirip pemuda penuh gairah atau sahabat tua yang sudah tenang?” Jika ragu, ingat nasihat Rasulullah Saw, yang penting bisa mengendalikan diri! Kalau tidak, lebih baik tunggu waktu berbuka. Lebih aman, lebih berkah, dan tidak ada risiko batal puasa![]
Oleh: Rini Purnama Juwita, Pengajar Bahasa Indonesia MTs. Makrifatul Ilmi
1 Komentar