Cyber Pesantren – Innalillahi wainnailahi roji’un, dengan rasa duka yang mendalam, kami turut mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Ibu Sukartini, M.Pd., binti Pujo Warsito guru Bahasa Jerman yang berusia 58 tahun.
Almarhumah meninggal dunia pada tanggal 18 Januari 2025. Semoga segala amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta kekuatan.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Arab latin: Alladziina idzaa ashaabat-hum mushiibah, qaaluu innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: innalillahi wa inna ilaihi roji’un (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali)”
— Petikan —-
Almarhumah Sukartini adalah ibunda dari Kinanti Fauziah, siswi alumni MI Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, yang kini melanjutkan sekolahnya di MTs Makrifatul Ilmi, kelas IX-A .
Kabar duka ini datang dari rumah duka yang terletak di Jalan Lettu Muhibbah, Kota Manna.
Sukartini merupakan istri dari Daswan, anggota jamaah Nahdlatul Ulama (NU), dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk sebagai pemegang kaleng koin Lazisnu.
Beliau juga menjabat sebagai Guru di SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan di daerah ini.
Pimpinan Pesantren Makrifatul Ilmi, Dr. KH. Abdullah Munir, M.Pd., turut menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas kepergian almarhumah.
“Kami merasa kehilangan sosok yang penuh dedikasi dalam mengajar dan beraktivitas sosial. Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Dr. KH. Abdullah Munir.
Semoga almarhumah diberi husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin.